Cerita Dewasa Menjadi Wedding Service -
Cerita Dewasa ini di mulai dari Waktu itu teman saya mengajak saya menjadi panitia pernikahan salah satu
sepupunya disalah satu gedung pertemuan di daerah Tebet. Ketika aku
sedang mengambil makanan handphone-ku bergetar.
"Hallo.."
"Hallo Ovi.. Apa kabar? Koq kalau makan nggak ngajak ngajak aku sih."
"Eehh.. Mbak Amy. Apa kabar?"
"Aku baik. Kamu?"
"Baik.. Mbak dimana sih? Koq tahu aku lagi mau makan?"
"Ada di belakang kamu."
Aku menoleh dan Mbak Amy melambaikan tangan. Mbak Amy memakai kebaya dan
rambutnya yang sebahu dibiarkan tergerai dengan model shaggy.
"Apa kabar Mbak.?" sambil mencium pipinya.
"Aku baik Vi, kamu ngapain disini?" Mbak Amy menggandeng tanganku dan menarik aku kesudut ruangan.
"Sepupu teman kawin, terus aku dimintain tolong jadi panitia. Mbak Amy ngapain disini? sendirian?"
"Undangannya buat suamiku tapi dia lagi ke luar negeri, jadi aku wakilin
dia deh. Aku nggak sendirian, kan ada kamu," sambil tersenyum manis dan
menyalakan rokoknya.
"Yee. Naik apa Mbak?"
"Naik mobil dong, masa naik becak."
"He.. he.. aku juga tahu kalau itu."
"Kamu pulang sama siapa Vi?"
"Aku pulang sendiri aja, habis makan aku ganti baju terus pulang kali. Capek banget dari siang aku sudah disini."
"Kamu balik bareng aku aja ya Vi. Nanti kalau sudah selesai ganti baju, aku tunggu di mobil ya."
Aku mengangguk lalu berganti baju memakai celana pendek, t-shirt dan
sepatu kets sementara celana panjang dan lainnya aku letakkan di
ranselku. Aku menuju tempat parkir dan masuk ke mobil Mbak Amy. Aku
duduk di sebelah kiri, Mbak Amy mengemudikan mobilnya keluar dari
gedung. Mbak Amy mengemudikan mobil menuju ke arah rumahnya di bilangan
Permata Hijau, dan memasukkan mobilnya langsung ke dalam garasi
rumahnya.
"Katanya mau anterin aku pulang, kok aku diculik ke sini sih?"
"Kamu temanin aku ya malem ini, aku bete nih sendirian di rumah"
"Terserah Mbak aja deh."
"Nah gitu dong, masuk yuk Vi."
Mbak Amy mengajak aku masuk dan mempersilahkan duduk diruang keluarga.
Di ruang itu terdapat sofa besar dan TV berukuran besar lengkap dengan
sound systemnya. Mbak Amy memanggil Bi Inah pembantunya dan menyuruhnya
untuk membuatkan minum. Aku memang sudah mengenal semua anggota rumah
Mbak Amy termasuk supir dan pembantunya, karena mantan pacarku dulu
pernah bekerja menjadi asisten pribadi Mbak Amy.
Bersambung kunjungi artikel tentang
cerita dewasa selanjutnya ya pasti bakalan menarik.